Sesekali kita perlu beriringan,. bersama hujan.
dan untuk saling menggenggam.
Apa yang kau genggam dari hujan? bagiku, hujan hanya sepintas rasa. Lalu kembali hilang.
Kenangan. Hujan menyimpan dan menggenggam kenangan. Hujan menyimpan semuanya...
Dalam hujan, ada kotak kenangan yang hanya bisa dibuka bagi mereka yang sedang merindu.
Terkadang hujan, bagiku,hanya sebagai me-remind semua kenangan...
Ah. Aku rindu! Tapi apa hanya aku yang merasakan rasa rindu ini, sendiri?
Kuulangi, "Hujan hanya memberi kenangan".
Jadi biar saja dia bertugas menghangatkan kita dengan gambaran-gambaran kebahagiaan lewat tetesannya.
Hujan kau bilang menghangatkan? Hujan hanya semakin menambah kebekuan.
Menghangatkan, bagi mereka yang sedang duduk dipojokan.
Dan hujan bagimu hanya bisa membekukan. Tapi tenaaang, tidak akan mematikan.
Lalu, bagi mereka yang menunggu hujan disisi yang berbeda? Akan mematikan, kurasa.
Terkadang, harapan itu yang mematikan. Membunuh secara perlahan. Disaat kau salah gantungkan harapan.
Mungkin hujan tau segalanya tentang kita.
Hujan tau kekhawatiran kita, makanya ia turun untuk menenangkan.
Hujan tau kesedihan kita, ia datang menghambur untuk melegakan.
Hujan tau tumpukan-tumpukan harapan kita, ia turun untuk bantu kau melepaskan.
Hujan tau kerinduan kita, ia turun untuk menyampaikan.
Dan. Hujan adalah satu-satunya bukti,
bahwa Tuhan itu romantis.
Dan, melankolis :)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar