Minggu, 09 Februari 2014

Rasa yang berkaca

Rasa. kaaan, bukan tentang bodoh atau pintar. Bukan tentang tepat atau salah.
Rasa. kaaan, tentang bahagia.. Memberi dan menerima, atau? menjadi dewasa bagi mereka
yang kecewa.

Atau.., jangan jangan kita suka berlindung dengan alasan "Si Pemberi Rasa". Lalu? tetap saja menjalaninya. Padahal, sebenarnya hati memang sudah mendua dari FitrahNya.


Siapa yang harus jadi prioritas untuk dicinta. Lantas,ketika "Si Pemberi Rasa" mengambil lagi rasa yang memang HakNya., kita malah marah juga kecewa.

Kalau ALLAH memanglah segalanya,
Kenapa dengan mudahnya kita terlena pada satu, dua, manusia??
Untuk membumbungkan Asa dan Rasa.
Berakhir dengan kecewa dan tanpa tahu malu.,
kembali!
Merengek, mendekat pada Dia yang telah di dua..


(catatan 16-17 desember 2013)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar